KERJA
BAKTI: UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI
(OLEH ISFRIDUS SYUKUR, S.FIL)
“Maka Allah melihat segala
yang dijadikan-Nya itu sunguh amat baik.” (Kejadian 1 : 31). Demikian yang
diungkapkan Allah pada saat menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Bahwa
pada mulanya bumi dan isinya ini dalam keadaan baik, amat baik.
Saat ini bumi tidak lagi baik
seperti sedia kala. Manusia dengan sifat ketamakannya telah merusak ciptaan
Tuhan. Krisis ekologi yang terjadi sekarang ini merupakan akibat nyata
perbuatan manusia yang secara tidak bertanggungjawab merusak lingkungan. Sadar
akan kenyataan ini dan merasa terpanggil dan bertanggungjawab atas kelangsungan
bumi dan semua cipataan di dalamnya, Paus Fransiskus mengeluarkan sebuah ensiklik
“Laudato Si” yang tidak lain berisi tentang panggilan untuk semua pihak agar
merawat bumi sebagai “Rumah Bersama.”
Bumi kita sedang sakit. Semua
umat manusia bahu-membahu berupaya memulihkannya dengan merawat Bersama. Kita
melakukan berbagai aksi sesuai tugas dan cara kita masing-masing.
Di sekolah misalnya ada
kegiatan kerja bakti. Namun banyak siswa tidak antusias menjalankannya. Banyak yang
menganggap kegiatan itu sebagai beban, bukan sebagai proses Pendidikan dan juga
sebagai aksi nyata untuk merawat dan memelihara bumi. Tulisan ini sebagai upaya
untuk memberi makna terhadap kegiatan kerja bakti di sekolah. Semoga dengan
memberikan makna, peserta didik dapat bekerja dengan penuh antusias.
KERJA BAKTI : UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI
Sebagai
generasi muda penerus pembangunan bangsa dan Gereja, mereka mempunyai tugas dan
tanggung jawab terhadap keutuhan ciptaan dan pemeliharaan bumi sebagai rumah
Bersama. Layaknya sebuah rumah yang harus dibersihkan secara berkala agar
menjadi tempat yang bersih, aman dan nyaman bagi siapa pun yang berada di
dalamnya, begitu pula dengan lingkungan tempat kita tinggal harus bersih, aman
dan nyaman.
Agar
lingkungan kita tetap bersih, indah, asri, aman dan nyaman maka harus dilakukan
kegiatan kerja bakti lingkungan. Kerja bakti merupakan upaya konkrit dalam
menjawab panggilan Allah untuk merawat bumi. Manusia senantiasa dipanggil Allah
untuk memulihkan alam ciptaan-Nya. Kerja membersihkan lingkungan tempat
tinggal, Gereja, sekolah, dan tempat public lainnya merupakan aksi konkrit
dalam merawat bumi.
Dengan
demikian, kerja bakti merupakan ungkapan iman kita akan Tuhan. Dengan merawat
lingkungan, kita sebenarnya menjalankan kehendak Tuhan sendiri.
Karena itu, setiap kali kita
membersihkan lingkungan mesti dilakukan dengan sungguh dan sepenuh hati. Dan
yang harus disadari bahwa setiap kali kita membersihkan lingkungan kita
mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah
terhadap manusia dan juga terhadap alam ciptaan-Nya terjadi di dalam dan
melalui partisipasi aktif manusia. Manusia sebagai instrument karya keselamatan
Allah.
PENUTUP
Kerja
bakti bukan sebagai beban. Tetapi kerja bakti sebagai panggilan dan tugas
perutusan. Kerja bakti merupakan kehendak Allah sendiri bagi kita. Karena itu,
kerja bakti adalah hakikat kita sebagai umat Allah. Karena kerja itu hakikat
manusia maka kerja itu identitas kita sebagai ciptaan Tuhan.
Bekerjalah
dengan sukacita. Sebab Anda dan Saya sedang menjalankan kehendak Dia yang
menciptkan, memelihara, dan memberi kita hidup. Amin.