Pengikut

Minggu, 23 Oktober 2022

KERJA BAKTI: UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI

 

KERJA BAKTI: UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI

(OLEH ISFRIDUS SYUKUR, S.FIL)

 PENGANTAR

“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sunguh amat baik.” (Kejadian 1 : 31). Demikian yang diungkapkan Allah pada saat menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Bahwa pada mulanya bumi dan isinya ini dalam keadaan baik, amat baik.

Saat ini bumi tidak lagi baik seperti sedia kala. Manusia dengan sifat ketamakannya telah merusak ciptaan Tuhan. Krisis ekologi yang terjadi sekarang ini merupakan akibat nyata perbuatan manusia yang secara tidak bertanggungjawab merusak lingkungan. Sadar akan kenyataan ini dan merasa terpanggil dan bertanggungjawab atas kelangsungan bumi dan semua cipataan di dalamnya, Paus Fransiskus mengeluarkan sebuah ensiklik “Laudato Si” yang tidak lain berisi tentang panggilan untuk semua pihak agar merawat bumi sebagai “Rumah Bersama.”

Bumi kita sedang sakit. Semua umat manusia bahu-membahu berupaya memulihkannya dengan merawat Bersama. Kita melakukan berbagai aksi sesuai tugas dan cara kita masing-masing.

Di sekolah misalnya ada kegiatan kerja bakti. Namun banyak siswa tidak antusias menjalankannya. Banyak yang menganggap kegiatan itu sebagai beban, bukan sebagai proses Pendidikan dan juga sebagai aksi nyata untuk merawat dan memelihara bumi. Tulisan ini sebagai upaya untuk memberi makna terhadap kegiatan kerja bakti di sekolah. Semoga dengan memberikan makna, peserta didik dapat bekerja dengan penuh antusias.

KERJA BAKTI : UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI

          Sebagai generasi muda penerus pembangunan bangsa dan Gereja, mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap keutuhan ciptaan dan pemeliharaan bumi sebagai rumah Bersama. Layaknya sebuah rumah yang harus dibersihkan secara berkala agar menjadi tempat yang bersih, aman dan nyaman bagi siapa pun yang berada di dalamnya, begitu pula dengan lingkungan tempat kita tinggal harus bersih, aman dan nyaman.

          Agar lingkungan kita tetap bersih, indah, asri, aman dan nyaman maka harus dilakukan kegiatan kerja bakti lingkungan. Kerja bakti merupakan upaya konkrit dalam menjawab panggilan Allah untuk merawat bumi. Manusia senantiasa dipanggil Allah untuk memulihkan alam ciptaan-Nya. Kerja membersihkan lingkungan tempat tinggal, Gereja, sekolah, dan tempat public lainnya merupakan aksi konkrit dalam merawat bumi.

          Dengan demikian, kerja bakti merupakan ungkapan iman kita akan Tuhan. Dengan merawat lingkungan, kita sebenarnya menjalankan kehendak Tuhan sendiri.

Karena itu, setiap kali kita membersihkan lingkungan mesti dilakukan dengan sungguh dan sepenuh hati. Dan yang harus disadari bahwa setiap kali kita membersihkan lingkungan kita mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah terhadap manusia dan juga terhadap alam ciptaan-Nya terjadi di dalam dan melalui partisipasi aktif manusia. Manusia sebagai instrument karya keselamatan Allah.

PENUTUP

          Kerja bakti bukan sebagai beban. Tetapi kerja bakti sebagai panggilan dan tugas perutusan. Kerja bakti merupakan kehendak Allah sendiri bagi kita. Karena itu, kerja bakti adalah hakikat kita sebagai umat Allah. Karena kerja itu hakikat manusia maka kerja itu identitas kita sebagai ciptaan Tuhan.

          Bekerjalah dengan sukacita. Sebab Anda dan Saya sedang menjalankan kehendak Dia yang menciptkan, memelihara, dan memberi kita hidup. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KERJA BAKTI: UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI

  KERJA BAKTI: UPAYA KONKRIT MERAWAT BUMI (OLEH ISFRIDUS SYUKUR, S.FIL)   PENGANTAR “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu ...